Media Informasi dan Komunikasi Pengamal Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PonPes Suryalaya ,Tasikmalaya Jawa Barat.
Sekretariat: Majlis Dzikir Musholla Al Mubarok,Kavling Serpong Rt02/04,Serpong Tangerang Selatan, Banten

Kamis, 19 Desember 2013


Tafsir Al Hikam
Oleh Gus Mus (K.H.Mustofa Bisri)
Marilah kita mulai dengan bersama-sama membaca Bismillahirrahmaanirrahiim!
من علامة الاعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل
Min ‘alaamatil i’timaadi ‘alal ‘amali
Nuqshaanur rajaa-i ‘inda wujuudiz zalal
Termasuk tanda pengandalan pada amal
ialah berkurangnya harapan ketika ada kesalahan
Kita dituntut beramal, namun untuk keselamatan dan kebahagiaan abadi kita, kita tidak boleh mengandalkan amal kita. Bahkan Rasulullah SAW sendiri ketika ditanya apakah seorang mukmin dapat masuk sorga dengan mengandalkan amal-ibadahnya, beliau menjawab tegas: “Tidak”. Bahkan beliau juga menegaskan “Walaa anaa illa an yataghammadaniyaLlahu birahmatiHi wamaghfiratiHi” (Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan ampunanNya).

Sabtu, 07 Desember 2013

Terkadang karomah diberikan kepada orang yang belum sempurna kemandirian istiqomahnya.”
Banyak peristiwa luar biasa muncul pada diri seseorang, lalu seseorang atau orang lain mengklaimnya itu adalah karomah. Dan lebih dari itu, jika seseorang muncul keistemewaannya, dianggap telah sempurna perjalanan istiqomahnya.
Apa sebenarnya karomah itu? Apa pula istiqomah?
Karomah adalah peristiwa luar biasa yang dimunculkan oleh Allah swt pada seorang hambaNya, tanpa menghilangkan keistiqomahannya. Munculnya tidak didahului oleh sebab akibat (semacam amalan-amalan tertentu, dll) atau persiapan dari sang hamba tadi.
Allah Swt menampakkannya karena ada sesuatu yang istemewa dari hambanya yang ahli tha’at kepadaNya baik ia masih dalam awal penempuhan atau sudah sampai di akhir perjalanan istiqomahnya.
Karomah itu hanya untuk menunjukkan kelebihan seseorang dari Allah Ta’ala, bukan menunjukkan keparipuraan istiqomahnya. Karomah tidak menunjukkan seseorang meraih maqom yang tinggi, kecuali jika orang tersebut memang sudah sempurna istiqomahnya.

Sabtu, 09 November 2013

AJARAN KESEMBILAN

Perbuatan Allah itu ditampakkan kepada Aulia dan Abdal di dalam pandangan dan pengalaman kerohanian. Ini berada di luar jangkauan akal manusia dan keluar dari adat kebiasaan. Penampakkan atau pemanifestasian ini ada dua jenis : yang pertama dinamakan “Jalal” (kebesaran dan keagungan) dan yang kedua dinamakan “Jamal” (keindahan). Jalal ini menimbulkan kehebatan dan mempengaruhi hati sedemikian rupa, sehingga tanda-tandanya tampak pada badan kasar. Diceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW tengah melakukan shalat, terdengarlah oleh orang bunyi seperti air mendidih dari hati beliau, karena hebatnya dan gentarnya hati beliau ketika menghadap Allah SWT, ini adalah suatu pengalaman yang beliau rasakan apabila Allah menunjukkan keagungan dan kebesaran-Nya. Peristiwa seperti ini juga terjadi pada Nabi Ibrahim a.s. dan Khalifah Umar r.a. 

Sabtu, 26 Oktober 2013


Gambar atas,Abdur Rohman ,aktivis Al Mubarok Kavling Serpong, Bawah Agus Mustofa Kemal (Kemal )
Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany –
19 Ramadhan, tahun 545, H. di Pesantrennya

Anak-anak sekalian, aku melihat aktivitasmu bukanlah upaya untuk muroqobah kepada Allah Azza wa-Jalla, yang senantiasa takut kepadaNya, tetapi lebih merupakan hubungan kaum jahat dan kehancuran, hubungan yang memisahkan diri dari para wali dan para sufi. Hatimu kosong dari Allah Azza wa-Jalla, dan anda penuhi dengan kesenangan dunia, pendukungnya dan benteng-bentengnya.  Ingatlah bahwa rasa takut kepada Allah Azza wa-Jalla itu merupakan muatan yang menjaga hati dan menerangi qalbu, penjelas dan penafsir. Bila anda terus demikian, maka anda telah berpijak pada keselamatan dunia dan akhirat. Bila anda ingat mati, akan sedikit sekali rasa senangmu pada dunia, dan anda lebih banyak menghindari dunia. Siapa yang akhirnya adalah maut, bagaimana bisa gembira dengan suatu hal?
Nabi Saw bersabda: “Setiap pejalan selalu ada tujuan, sedangkan tujuan setiap yang hidup adalah mati.” (Takhrij Ibnu Mubarak).
Akhir setiap kegelisahan, kegembiraan, kekayaan, kefakiran, kesulitan, kemudahan, sakit dan lapar, adalah mati. Siapa yang mati, maka tegaklah kiamatnya, yang jauh menjadi sangat dekat dalam haknya. Semua yang ada pada dirimu sangat membingungkan. Menyingkirlah dari apa yang ada padamu itu dengan segenap hati, batin, dan rahasia batinmu.

Sabtu, 12 Oktober 2013

AJARAN KEDELAPAN
Ketika kamu berada pada suatu keadaan tertentu, janganlah kamu meminta suatu keadaan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. Ketika kamu berada di pintu istana, janganlah kamu masuk sebelum kamu disuruh masuk. Janganlah kamu menganggap cukup dengan izin masuk itu saja, karena bisa jadi itu adalah suatu dalih atau tipuan dari raja itu. Kamu harus bersabar, sampai kamu dipaksam masuk ke dalam istana itu atas perintah raja itu sendiri. Karena, dengan demikian kamu tidak akan dimintai pertanggungjawaban tentang perbuatan kamu masuk ke dalam istana itu. Jika kamu masih dihukum juga, maka hal itu adalah lantaran kamu bersalah, serakah, tidak sabar, tidak sopan dan akan menikmati kepuasan kondisi hidup yang sedang kamu hadapi itu. Jika kamu dipaksa masuk dan kamupun masuk, maka hendaklah kamu memasukinya dengan penuh sopan santun, penuh hormat dan memperhatikan apa yang diperintahkan kepadamu, tanpa meminta kenikan taraf hidup. Allah berfirman kepada Rasul-Nya, "Dan janganlah pandanganmu dipengaruhi oleh apa yang kami karuniakan kepadasegolongan manusia dari kemegahan hidup di dunia ini, karena Kami menguji mereka dengan itu. Adalah rizki yang diberikan oleh Tuhanmu itu lebih baik dan lebih kekal ". 

Kamis, 03 Oktober 2013

Sebagian Aktivis Al Mubarok berfoto di sela sela kegiatannya
Aktivis Al Mubarok Yang telah mendahului kita semua ,semoga slalu dalam ampunanNYA Amiin
Para Wali Allah Saling mengenal di alam ruhani
Al Imam al Alim al Alamah al Arif Billah Muhadits al Musnid al mufasir Qutb al Haramain Syeikh Muhammad al Maliki al Hasni al Husaini as Syadzili Mekah menyebutkan bahwa Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul 'Arifin adalah Sulthonul Awliya fi hadza zaman bahkan beliaupun menyebutkan Qoddasallahu Sirrohu bukan Rodliyallohu 'anhu seperti yang kebanyakan disebutkan oleh para ikhwan. Walaupun secara dhohir Syekh Muhammad Alawy Al-Maliki belum bertemu dengan Pangersa Abah namun keduanya telah mengenal di alam ruhani yang tak dibatasi ruang dan waktu. Mereka yang memperjalankan diri kepada Allah Azza wa Jalla akan saling mengenal di alam ruhani yang tak dibatasi ruang dan waktu. Rasulullah adalah manusia yang paling utama, paling mulia, paling dekat dengan Allah Azza wa Jalla. Dia termasuk salah satu manusia yang telah kasyaf. Kasyaf terbukanya hijab atau tabir pemisah antara hamba dan Tuhan. Allah membukakan tabir bagi kekasih-Nya untuk melihat, mendengar, merasakan, dan mengetahui hal-hal ghaib. Mereka yang kasyaf dapat mengetahui atau mengenal siapa-siapa yang melakukan "perjalanan" ke Sang Kekasih, Allah Azza wa Jalla. Inilah yang dikiaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan perkataannya yang artinya "aku mendengar derap sandalmu di dalam surga".Bilal ra memperjalankan dirinya kepada Allah ta'ala dengan amal kebaikan berupa selalu menjaga wudhunya dan menjalankan sholat selain sholat yang telah diwajibkannya. Rasulullah shallallahu ' alaihi wasallam pernah bertanya kepada Bilal ketika shalat Shubuh: "Hai Bilal, katakanlah Kepadaku apakah amalanmu yang paling besar pahalanya yang pernah kamu kerjakan dalam Islam, karena tadi malam aku mendengar derap sandalmu di dalam surga?'Bilal menjawab;' Ya Rasulullah, sungguh saya tidak mengerjakan amal perbuatan yang paling besar pahalanya dalam Islam selain saya bersuci dengan sempurna, baik itu pada waktu malam atau siang hari. lalu dengannya saya mengerjakan shalat selain shalat yang telah diwajibkan Allah kepada saya. "(HR Muslim 4497)

Minggu, 22 September 2013


Drs.H Hendarto,salah satu sesepuh Majlis Dzikir Al Mubarok Kavling Serpong ,walaupun usia sudah lumayan namun  semangatnya patut di contoh oleh kita yang lebih muda dari Beliau.





Bawah,

Sdr Rohmat,saksi perjalanan berdirinya Majlis dzikir Al Mubarok ,yang sampai sekarang masih tetap rajin pada kegiatan kegiatan di Al Mubarok

Kamis, 19 September 2013

AJARAN KETUJUH

Keluarlah dari dirimu sendiri dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhlah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, agar nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar.Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. Oleh karena itu, janganlah meminta sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah. Kehendakmu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah adalah kehendak nafsu badaniah. Jika persyaratan ini kamu turuti, maka ia akan merusak dirimu dan menjauhkanmu dari Allah. Patuhilah perintah Allah, jauhilah larangan-Nya, bertawakallah kepada-Nya dan jangan sekali-kali kamu menyekutukan-Nya. Dia-lah yang telah membuat nafsu dan kehendakmu. Oleh karena itu, janganlah kamu berkehendak, berkebutuhan atau bercita-cita untuk mendapatkan sesuatu, agar kamu tidak tercebur ke lembah syirik. Allah berfirman:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh, dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (QS 18:110) 

Rabu, 04 September 2013

Syeikh Abu Nashr As-Sarraj

SYEKH Abu Nashr as-Sarraj-rahimahullah-berkata: Dalil-dalil yang menguatkan bahwa hal itu bisa terjadi pada para wali adalah Kitab Allah (al-Qur'an) dan Hadis Rasulullah Saw. Allah Swt berfirman dalam kisah Maryam: "Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu." (Qs Maryam: 25).
Sedangkan Maryam bukanlah seorang nabi. Dari Hadis Rasulullah Saw. dalam kisah seorang Rahib Juraij dan anak kecil yang bisa berbicara dalam kesaksian Juraij. Sementara Juraij bukanlah seorang nabi.
Nabi Saw. juga pernah mengisahkan tentang tiga orang yang berjalan, dan karena tiba malam hari mereka terpaksa menginap di dalam gua, yang kemudian mulut gua tertutup oleh batu besar. Tapi akhirnya mereka bisa keluar berkat doa masing-masing yang bertasawul dengan amal salehnya.
Dan sebagaimana juga diriwayatkan dari Nabi Saw. yang mengisahkan: Di antara kita ada seseorang berjalan dengan seekor sapi, lalu ia menaikinya. Ketika ia sedang menaikinya maka sapi itu berkata kepadanya, "Wahai hamba Allah, kami tidak diciptakan untuk ditunggangi seperti ini, akan tetapi kami diciptakan hanya untuk membajak sawah." Maka orang-orang heran dan berkata, "Mahasuci Allah! Seekor sapi bisa berbicara. "Maka Rasulullah bersabda," Aku, Abu Bakar dan Umar pun mempercayainya, sekalipun mereka (Abu Bakar dan Umar) tidak termasuk kaum yang ikut menyaksikan kejadian ini. "(Hr Bukhari).

Senin, 26 Agustus 2013

K.H Kankan Zulkarnaen bin Syaikh Ahmad Shohibul  Wafa Tajul Arifin .Q.S.

Kamis, 22 Agustus 2013

AJARAN KEENAM

Hindarkanlah dirimu dari orang ramai dengan perintah Allah, dari nafsumu dengan perintah-Nya dan dari kehendakmu dengan perbuatan-Nya agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah. Tanda bahwa kamu telah menghindarkan diri dari orang ramai adalah secara keseluruhannya kamu telah memutuskan segala hubungan kamu dengan orang ramai dan telah membebaskan seluruh pikiranmu dengan segala hal yang bersangkutan dengan mereka.
Tanda bahwa kamu telah putus dari nafsumu adalah apabila kamu telah membuang segala usaha dan upaya untuk mencapai kepentingan keduniaan dan segala hubungan dengan cara-cara duniawi untuk mendapatkan suatu keuntungan dan menghindarkan bahaya. Janganlah kamu bergerak untuk kepentinganmu sendiri.Janganlah kamu mengandalkan dirimu sendiri di dalam hal-hal yang bersangkutan dengan dirimu. Janganlah kamu melindungi dan menolong dirimu dengan dirimu sendiri. Serahkanlah segalanya kepada Allah, karena Dia-lah yang memelihara dan menjaga segalanya, sejak dari awalnya sampai kekal selamanya. Dia-lah yang menjaga dirimu di dalam rahim ibumu sebelum kamu lahir dan Dia pulalah yang memelihara kamu saat kamu masih bayi. 

Selasa, 30 Juli 2013

"Terkadang Adab mengarahkan mereka untuk tidak meminta, semata karena mengandalkan pada bagian yang sudah ditentukan, dan lebih menyibukkan dzikir kepada Allah Swt dibanding memohon kepadaNya."
DALAM Al-Qur'an ditegaskan, "Dia yang menciptaku maka Dialah yang memberi hidayah kepadaku." (QS. Asyu'ara ': 78).Ketika Nabi Ibrahim as, berada di tempat pelemparan, ia hanya berkata, "Cukuplah bagiku dibanding permintaanku, adalah hitungan tentang kondisiku." Dia tidak sama sekali memohon dan mengajukan sesuatu, namun merasa lebih cukup dengan IlmuNya.
Ibnu Athaillah menggunakan kata "terkadang", karena pada umumnya kaum arifin dan mereka yang fana 'lebih banyak diam dan lebih menerima jalannya takdir, sehingga sedikit sekali mereka memohon. Bagi mereka tidak ada kepentingan terhadap dirinya, karena tidak ada selain Allah sebagai tempat tujuan.Dalam hadits Qudsi disebutkan: "Siapa yang lebih sibuk berdzikir kepadaKu dibanding meminta kepadaKu, justru Aku beri ia lebih utama dibanding yang Kuberikan kepada orang-orang yang meminta."
Al-Wasityh menegaskan, "Apa yang terjadi di zaman Azali bagimu, lebih utama dibanding melawan zaman, yakni mencari pemenuhan keinginan."

Selasa, 16 Juli 2013

AJARAN KELIMA

Ketika kamu melihat dunia dikuasai oleh anggota dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya yang membunuh yang diluarnya tampak lembut tetapi di dalamnya sangat membahayakan, cepat merusak dan membunuh siapa saja yang memegangnya, yang menipu mereka dan yang menyebabkan mereka lengah terhadap dosa dan maksiat; apabila kamu melihat semua itu, maka hendaklah kamu bersikap sebagai seorang yang melihat seseorang yang sedang buang air besar yang membuka auratnya dan mengeluarkan bau busuk. 

Selasa, 09 Juli 2013

Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah
Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah adalah perpaduan dari dua buah tarekat besar, yaitu Thariqah Qadiriyah dan Thariqah Naqsabandiyah. Pendiri tarekat baru ini adalah seorang Sufi Syaikh besar Masjid Al-Haram di Makkah al-Mukarramah bernama Syaikh Ahmad Khatib Ibn Abd.Ghaffar al-Sambasi al-Jawi (w.1878 M.). Beliau adalah seorang ulama besar dari Indonesia yang tinggal sampai akhir hayatnya di Makkah. Syaikh Ahmad Khatib adalah mursyid Thariqah Qadiriyah, di samping juga mursyid dalam Thariqah Naqsabandiyah. Tetapi ia hanya menyebutkan silsilah tarekatnya dari sanad Thariqah Qadiriyah saja. Sampai sekarang belum diketemukan secara pasti dari sanad mana beliau menerima bai'at Thariqah Naqsabandiyah.

Sebagai seorang mursyid yang kamil mukammil Syaikh Ahmad Khatib sebenarnya memiliki otoritas untuk membuat modifikasi tersendiri bagi tarekat yang dipimpinnya. Karena dalam tradisi
Thariqah Qadiriyah memang ada kebebasan untuk itu bagi yang telah mempunyai derajat mursyid. Karena pada masanya telah jelas ada pusat penyebaran Thariqah Naqsabandiyah di kota suci Makkah maupun di Madinah, maka sangat dimungkinkan ia mendapat bai'at dari tarekat tersebut. Kemudian menggabungkan inti ajaran kedua tarekat tersebut, yaitu Thariqah Qadiriyah dan Thariqah Naqsabandiyah dan mengajarkannya kepada murid-muridnya, khususnya yang berasal dari Indonesia.

Selasa, 25 Juni 2013


AJARAN KEEMPAT

Ketika kamu 'mati' dari mahluk, maka akan dikatakan kepada kamu, "Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kamu". Kemudian Allah akan mematikan kamu dari nafsu-nafsu badanniyah. Apabila kamu telah 'mati' dari nafsu badanniyah, maka akan dikatakan kepada kamu, "Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kamu". Kemudian Allah akan mematikan kamu dari kehendak-kehendak dan nafsu.Dan apabila kamu telah 'mati' dari keinginan dan nafsu, maka akan dikatakan kepada kamu, "Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kamu". Kemudian Allah akan menghidupkan kamu di dalam suatu 'kehidupan' yang baru.
Setelah itu, kamu akan diberi 'hidup' yang tidak ada 'mati' lagi. Kamu akan dikayakan dan tidak akan pernah papa lagi. Kamu akan diberkati dan tidak akan dimurkai. Kamu akan diberi ilmu, sehingga kamu tidak akan pernah bodoh lagi.Kamu akan diberi kesentausaan dan kamu tidak akan merasa ketakutan lagi. Kamu akan maju dan tidak akan pernah mundur lagi. 

Minggu, 02 Juni 2013



AJARAN KETIGA
Sementara seorang hamba Allah diuji oleh Allah, maka pertama kali ia akan melepaskan dirinya dari ujian atau cobaan yang menyusahkannya itu. Jika tidak berhasil, maka ia akan meminta pertolongan kepada orang-orang lain seperti para raja, para penguasa, orang-orang dunia atau para hartawan. Jika ia sakit, maka ia akan meminta pertolongan kepada dokter atau dukun. Jika hal inipun tidak berhasil, maka ia kembali menghadapkan wajahnya kepada Allah SWT untuk memohon dan meratap kepada-Nya. Selagi ia masih bisa menolong dirinya sendiri, ia tidak akan meminta pertolongan kepada orang lain. Dan selagi pertolongan orang lain masih ia dapatkan, maka ia tidak akan meminta pertolongan kepada Allah.
Jika ia tidak mendapatkan pertolongan Allah, maka ia akan terus meratap, shalat, berdoa dan menyerahkan dirinya dengan penuh harapan dan kecemasan terhadap Allah Ta'ala, Sekali- kali Allah tidak akan menerima ratapannya, sebelum dia memutuskan diri dari keduniaan. Setelah ia terlepas dari hal-hal keduniaan, maka akan tampaklah ketentuan dan keputusan Allah pada orang itu dan lepaslah ia dari hal-hal keduniaan, selanjutnya hanya ruh sajalah yang tinggal padanya.

Sabtu, 25 Mei 2013


by SufiMuda
Iblis adalah sosok yang kontroversial dan unik di dalam literatur agama-agama samawi. Dia dibenci oleh sebagian besar ummat manusia dan konon kabarnya Iblis juga dikucilkan Tuhan sampai akhir zaman. Iblis menjadi ikon perlawanan terhadap aturan-aturan Tuhan dan menjadi musuh bagi hamba-hamba Tuhan yang taat kepada-Nya.
Awalnya Iblis adalah sosok yang sangat taat beribadah dan karena begitu mulianya posisi Iblis sehingga dia diangkat oleh Allah menjadi komandan seluruh malaikat, sebuah posisi yang sangat luar biasa. Nasib sial Iblis muncul ketika Adam diciptakan Allah dan mendapat perhatian dan perlakuan khusus dari Allah. Hal ini yang membuat Iblis tidak senang sehingga dia berusaha mengambil kembali perhatian Allah yang selama ini tercurahkan untuknya.
Iblis kawatir Adam akan mengambil "kasih" yang selama ini diberikan sepenuhnya oleh Allah kepadanya. Secara sederhana hubungan antara Iblis dengan Adam adalah hubungan senior dan junior yang memperebutkan kasih sayang Tuhan.
Iblis dimurkai Allah karena sikap sombongnya yang tidak mau tunduk kepada perintah Allah untuk sujud kepada Adam. Kalangan ulama memperdebatkan tentang sujud dan penghormatan. Al-Qur'an menulis sebagai sujud dan sebagian ulama (syariat) mengartikan sebagai penghormatan, sementara sebagian lagi (fakta) memaknai sebagai penyembahan

Jumat, 03 Mei 2013


Ajaran Syaikh AbdulQodir Al Jailani QS
(Terjemah Kitab Futuhul Ghoib)

1. AJARAN PERTAMA DAN KE DUA
Ada tiga hal yang wajib diperhatikan oleh setiap mukmin di dalam seluruh kondisi, yaitu:
1. Melaksanakan segala perintah Allah
2.Menjauhkan diri dari segala yang haram
3. Ridho dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah
Ketiga hal ini jangan sampai tidak ada pada seorang Mu'min. Oleh karena itu seorang Mu'min harus memikirkan hal ini, bertanya kepada dirinya tentang hal ini dan anggota tubuhnya melakukan hal ini. 

Minggu, 14 April 2013

Menggeleng-gelengkan Kepala ketika Berdzikir
Lazim kita melihat dalam berbagai kesempatan baik dalam tahlil, wirid, ataupun acara lain orang-orang menggeleng-gelengkan kepala ketika berdzikir. Ternyata setelah dipertanyakan asal-usul gerakan tersebut, jarang sekali yang dapat menerangkan. Jangan-jangan hal itu merupakan pengaruh tradisi Yahudi?
Atau memang murni ajaran Rasulullah SAW. mengingat belum ditemukan hadits yang menerangkan hal itu. Hanya saja sebagian masyarakat mengakui bahwa gerakan itu mempermudah konsentrasi dalam berdzikir. Tentunya hal ini sangat bernilai positif. Akan tetapi bila dipertanyakan apakah gerakan itu sunnah, atau makruh atau apapun hukumnya?  maka hal yang positif tidak selamanya sejalan dengan hukum syariat.
Namun demikian, guna mendapatkan informasi mengenai hukum menggeleng-gelengkan kepala dalam berdzikir, patut kiranya menelusuri terlebih dahulu apa itu dzikir.

Kamis, 07 Maret 2013

by SufiMuda
Bergabung dengan kalangan sufi adalah fardhu ‘ain. Sebab tidak seorangpun terbebas dari aib dan kesalahan kecuali para Nabi. (Imam Al-Ghazali)

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’I dikenal dengan nama Imam al Ghazali lahir tahun 450 H/1058 M di propinsi Khurasan Irak. Beliau mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah sehingga digelar sebagai hujjatul Islam. Diantara banyak karya tasawuf yang beliau karang yang sangat terkenal sampai sekarang adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan ilmu-ilmu Agama).
Imam al Gahazali pada mulanya bukanlah pengamal tasawuf bahkan beliau tidak begitu mempercayai penomena-penomena kekeramatan yang di alami oleh orang-orang shaleh sampai Allah memberikan petunjuk kepada beliau sebagai mana yang beliau ceritakan berikut yang kami kutip dari buku Abdul Qadir Isa, Hakikat Tasawuf :

Minggu, 03 Maret 2013

Toleransi Hasan Bashri Bertetangga dengan Nasrani
Kekaguman para sahabat dan murid-muridnya tak menggetarkan pribadi Hasan Al-Bashri untuk tetap hidup penuh kesederhanaan. Di rumah susun yang tidak terlalu besar ia tinggal bersama istri tercinta. Di bagian atas adalah tempat tinggal seorang Nasrani. Kehidupan berumah tangga dan  bertetangga mengalir tenang dan harmonis meski diliputi kekurangan menurut ukuran duniawi.

Di dalam kamar Hasan Al-Bashri selalu terlihat ember kecil penampung tetesan air dari atap kamarnya. Istrinya memang sengaja memasangnya atas permintaan Hasan Al-Bashri agar tetesan tak meluber. Hasan Al-Bashri rutin mengganti ember itu tiap kali penuh dan sesekali mengelap sisa percikan yang sempat membasahi ubin. 

Rabu, 27 Februari 2013

ALLAH SWT. BERFIRMAN, ALLAH RIDHA TERHADAP MEREKA DAN MEREKA PUN RIDHA TERHADAP-NYA.” (Q.S. AL-MAIDAH: 119, LIHAT PULA AT-TAUBAH: 100, AL-MUJADILAH: 22 DAN AL-BAYYINAH: 8).
RASULULLAH SAW. BERSABDA, ‘APABILA ALLAH MENCINTAI SEORANG HAMBA, DIA MENCOBANYA. JIKA HAMBA ITU SABAR, ALLAH MEMILIHNYA, DAN BILA RIDHA DIA MENGUTUSNYA.”
BELIAU JUGA BERSABDA, “SEMBAHLAH ALLAH DENGAN (PENUH) RIDHA JIKA KAMU TIDAK BISA, MAKA DALAM KESABARAN TERHADAP APA YANG TIDAK KAMU INGINKAN TERDAPAT KEBAIKAN (PAHALA) YANG BANYAK.
Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada sekelompok kaum, “Apa (identitas) kalian?” “Kami adalah kaum Mukmin,” jawab mereka. “Apa tanda-tanda keimanan kalian?” tanya Rasulullah. “Kami bersabar atas bencana (kesusahan) dan kami bersyukur ketika lapang (kelapangan hidup), serta kami ridha dengan posisi-posisi qadha’ (ketentuan-ketentuan Allah),” jawab mereka. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, “Kalian adalah orang-orang Mukmin, demi Tuhan (Pemilik) Ka’bah.”

Selasa, 12 Februari 2013

Sayyidah NAFISAH

Beliau adalah Nafisah putri Hasan al-Anwar bin Zaid bin Hasan bin AliKarramallahu wajhah.Ibunda beliau adalah seorang ummu walad (budak yang dinikahi tuannya) seperti halnya Hajar ibunda Ismail.

Ia tumbuh dalam keluarga yang mendidiknya menjadi seorang yang alim, wara ', dan anggota ibadah.Hari-harinya di isi dengan puasa pada siang hari dan bangun malam untuk beribadah, sehingga Allah memulyakannya dengan beberapa karamah.

Kelahirannya
Sudah menjadi suatu kebiasaan bagi ayah sayyidah Nafisah untuk duduk di Masjidil Haram guna memberi pelajaran agama dan ilmu al quran kepada manusia.

Rabu, 16 Januari 2013

Manakib Januari 2013
Beberapa hari belakangan ini di serpong dan sekitarnya hujan turun sangat deras,sesekali di barengi dengan angin yang kencang ,namun Alhamdulillah  tidak membawa kerusakan atau dampak yang menggangu aktifitas warga serpong .
Pedagang tempe justru merasakan dampak yang positif disamping juga ada sebagian yang gagal karena hawa dingin yang menyebabkan tempe tidak optimal.
Begitu juga aktifitas di Majlis Dzikir Al Mubarok Kavling serpong ,para ikhwan dan akhwat akan menyelenggarakan Manakib rutin  yang pada bulan ini di laksanakan pada malam Senin ,13 Januari 2013 ,dan di hadiri oleh Bpk :Drs.KH.Wahfiudin.SE.MBA,salah seorang wakil talqin TQN PONPES SURYALAYA dari Rawamangun Jakarta.

Selasa, 15 Januari 2013

Kesaksian Para Ulama Fikh Tentang Ulama Sufi
Imam Abu Hanifa (81-150 H./700-767 CE)
Imam Abu Hanifa (r) (85 H.-150 H) berkata, “Jika tidak karena dua tahun, saya telah celaka. Karena dua tahun saya bersama Sayyidina Ja’far as-Sadiq dan mendapatkan ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar”.
Ad-Durr al-Mukhtar, vol 1. p. 43 bahwa Ibn ‘Abideen said, “Abi Ali Dakkak, seorang sufi, dari Abul Qassim an-Nasarabadi, dari ash-Shibli, dari Sariyy as-Saqati dari Ma’ruf al-Karkhi, dari Dawad at-Ta’i, yang mendapatkan ilmu lahir dan batin dari Imam Abu Hanifa (r), yang mendukung jalan Sufi.” Imam berkata sebelum meninggal: lawla sanatan lahalaka Nu’man, “Jika tidak karena dua tahun, Nu’man (saya) telah celaka.” Itulah dua tahun bersama Ja’far as-Sadiq

Rabu, 02 Januari 2013

Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tradisi tasawwuf telah menanamkan akar yang fundamental bagi pembentukan karakter dan mentalis kelompok masyarakat islam di Indonesia. Namun dari sekian banyak tarekat yang ada di seluruh dunia, hanya ada beberapa tarekat yang bisa masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena faktor kemudahan sistem komunikasi dalam kegiatan transmisinya.
Tarekat yang masuk di Indonesia adalah tarekat yang telah populer di Makkah dan Madinah, 2 kota tersebut yang saat itu menjadi pusat kegiatan di dunia Islam. Faktor lain adalah karena tarekat-tarekat tersebut dibawa langsung oleh tokoh-tokoh pengembangnya yang umumnya berasal dari Persia dan India. Beberapa tarekat yang masuk dan berkembang di Indonesia sejak abad ke-16/ ke-17 sampai abad ke-19 yaitu : Qadiriyah, Syattariyah, Naqsabandiyah, Khalwatiyah, Samaniyah, dan Alawiyah. Selain itu juga ada tarekat yang dikenal dengan sebutan Hadadiyah dan sejenisnya yang muncul berkat kreativitas umat Islam di Indonesia terutama habib kelompok Arab, periode berikutnya (abad ke-12) yakni seperti Tijaniyah yang dibawa olehpara jama’ah haji Indonesia.