Media Informasi dan Komunikasi Pengamal Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PonPes Suryalaya ,Tasikmalaya Jawa Barat.
Sekretariat: Majlis Dzikir Musholla Al Mubarok,Kavling Serpong Rt02/04,Serpong Tangerang Selatan, Banten

Kamis, 11 September 2014

Dr. Hj. Sri Mulyati, MA

Para ahli berpendapat bahwa islamisasi Indonesia sampai sekarang masih berlanjut.
Ini harus diartikan bahwa Islam yang datang ke Indonesia harus melewati jalan, rentang waktu, serta corak pemikiran yang panjang, dimulai dari Islam datang di pelabuhan-pelabuhan, diperkenalkan, disebarkan, dikembangkan, dimantapkan dan diperbarui.

Islam yang datang ke Indonesia melalui transportasi laut harus menyusuri pantai Laut Merah, negeri Yaman, Hadramaut, Gujarat, Pulau Seylon, mungkin Teluk Benggala, selanjutnya sampai Patani-Thailand Selatan, baru sampai ke Perlak. Dari Perlak menyusuri Banten, Gresik terus ke timur melalui Mataram (Lombok) ke Maluku, tempat-tempat itu masing-masing mempunyai peranan dalam perkembangan Islam. Dalam perkembangannya kemudian, jaringan hubungan seperti itu terus berlanjut timbal balik dari abad ke abad, generasi ke generasi, mula-mula berupa jaringan perdagangan, berlanjut kepada jaringan ulama sebagaimana disebutkan oleh Azyumardi Azra, selanjutnya kepada jaringan tasawuf tarekat sehingga perubahan apa pun yang terjadi di pusat Islam Timur Tengah akan sangat mempengaruhi keadaan Islam di Indonesia.
Ajaran Islam dibawa oleh Nabi Muhammad yang pada masa awal dilaksanakan secara murni. Ketika Rasulullah wafat, cara beramal dan beribadah para sahabat dan tabi’in masih tetap memelihara dan membina ajaran Rasul, disebut amalan salaf al-shalih.