Media Informasi dan Komunikasi Pengamal Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PonPes Suryalaya ,Tasikmalaya Jawa Barat.
Sekretariat: Majlis Dzikir Musholla Al Mubarok,Kavling Serpong Rt02/04,Serpong Tangerang Selatan, Banten

Selasa, 25 November 2014

 AJARAN KEEMPATBELAS

Wahai mereka yang menjadi hamba hawa nafsu mereka! Janganlah kamu mengira bahwa diri kamu masuk ke dalam golongan mereka yang menjadi anggota Allah.Kamu telah menghambakan diri kamu dengan keinginan kamu, sedangkan mereka menghambakan diri mereka kepada Allah SWT. Kamu menghendaki dunia, sedangkan mereka menghendaki akhirat. Kamu hanya melihat dunia ini saja, sedangkan mereka melihat Tuhan yang menciptakan langit dan bumi.Kesenanganmu terletak pada mahluk, sedangkan kesenangan mereka terletak pada Allah. Hati kamu terikat kepada Dunia, tetapi hati mereka terikat kepada Allah Yang Maha Agung. Kamu adalah korban setiap apa yang kamu lihat, tetapi mereka adalah korban apa yang tidak kamu lihat, mereka melihat Allah yang membuat segala hal yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala. Mereka telah mencapai tujuan hidup dan mendapatkan kesejahteraan, sedangkan kamu masih saja terbenam di dalam nafsu keduniaanmu.
Mereka menghilang dari mahluk, dari nafsu duniawi dan dari kehendak mereka sendiri. Sehingga dengan demikian, mereka dapat sampai ke hadlirat Illahi yang memberi mereka kekuatan untuk mencapai puncak wujud mereka, seperti menta'ati dan memuji Allah. Inilah karunia Illahi yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Mereka menjadikan ketaatan kepada Allah dan pujian terhadap-Nya sebagai kewajiban mereka. Mereka berpegang teguh kepada-Nya dengan pertolongan yang diberikan-Nya kepada mereka. Semua ini mereka lakukan tanpa mengalami kesulitan apa-apa. Maka jadilah ketaatan mereka itu sebagai nyawa dan santapan mereka. 

Kamis, 11 September 2014

Dr. Hj. Sri Mulyati, MA

Para ahli berpendapat bahwa islamisasi Indonesia sampai sekarang masih berlanjut.
Ini harus diartikan bahwa Islam yang datang ke Indonesia harus melewati jalan, rentang waktu, serta corak pemikiran yang panjang, dimulai dari Islam datang di pelabuhan-pelabuhan, diperkenalkan, disebarkan, dikembangkan, dimantapkan dan diperbarui.

Islam yang datang ke Indonesia melalui transportasi laut harus menyusuri pantai Laut Merah, negeri Yaman, Hadramaut, Gujarat, Pulau Seylon, mungkin Teluk Benggala, selanjutnya sampai Patani-Thailand Selatan, baru sampai ke Perlak. Dari Perlak menyusuri Banten, Gresik terus ke timur melalui Mataram (Lombok) ke Maluku, tempat-tempat itu masing-masing mempunyai peranan dalam perkembangan Islam. Dalam perkembangannya kemudian, jaringan hubungan seperti itu terus berlanjut timbal balik dari abad ke abad, generasi ke generasi, mula-mula berupa jaringan perdagangan, berlanjut kepada jaringan ulama sebagaimana disebutkan oleh Azyumardi Azra, selanjutnya kepada jaringan tasawuf tarekat sehingga perubahan apa pun yang terjadi di pusat Islam Timur Tengah akan sangat mempengaruhi keadaan Islam di Indonesia.
Ajaran Islam dibawa oleh Nabi Muhammad yang pada masa awal dilaksanakan secara murni. Ketika Rasulullah wafat, cara beramal dan beribadah para sahabat dan tabi’in masih tetap memelihara dan membina ajaran Rasul, disebut amalan salaf al-shalih.

Sabtu, 12 Juli 2014

Manakib Syeikh Muhammad Bahauddin An-Naqsabandi
Oleh:
Asy-Syaikh As-Sayyid KH.Shohibul Faroji Azmatkhan Ba’alawi Al-Husaini
(Mursyid Thariqah Naqsabandiyyah Wali Songo/ Thariqah Wali Songo)
Syeikh Muhammad Bahauddin An-Naqsabandi adalah seorang wali qutub yang masyhur hidup pada tahun 717-791 H di desa Qoshrul ‘Arifan, Bukhara, Rusia. Beliau adalah pendiri Tariqah Naqsyabandiyah sebuah tariqah yang sangat terkenal dengan pengikut sampai jutaan jama’ah dan tersebar sampai ke Indonesia hingga saat ini.
Syekh Muhammmad Baba as Samasiy adalah guru pertama kali dari Syekh Muhammad Bahauddin Ra. yang telah mengetahui sebelumnya tentang akan lahirnya seseorang yang akan menjadi orang besar, yang mulia dan agung baik disisi Allah Swt. maupun dihadapan sesama manusia di desa Qoshrul Arifan yang tidak lain adalah Syekh Bahauddin.
Di dalam asuhan, didikan dan gemblengan dari Syekh Muhammad Baba inilah Syekh Muhammad Bahauddin mencapai keberhasilan di dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt. sampai Syekh Muhammad Baba menganugerahinya sebuah “kopiah wasiat al Azizan” yang membuat cita-citanya untuk lebih dekat dan wusul kepada Allah Swt. semakin meningkat dan bertambah kuat. Hingga pada suatu saat, Syekh Muhammad Bahauddin Ra. melaksanakan sholat lail di Masjid. Dalam salah satu sujudnya hati beliau bergetar dengan getaran yang sangat menyejukkan sampai terasa hadir dihadapan Allah (tadhoru’). Saat itu beliau berdo’a, “Ya Allah berilah aku kekuatan untuk menerima bala’ dan cobaanya mahabbbah (cinta kepada Allah)”.

Rabu, 11 Juni 2014


Mursyid sederhana dan penyayang santri miskin
Purwokerto adalah ibukota kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa. Purwokerto merupakan salah satu pusat perdagangan dan pendidikan di kawasan selatan Jawa Tengah.
Sementara kabupaten Banyumas sendiri merupakan sebuah kawasan kebudayaan yang memiliki ciri khas tertentu di antara keanekaragaman budaya Jawa yang disebut sebagai budaya Banyumasan. Ciri khas ini ditandai dengan kekhasan dialek bahasa, citra seni dan tipologi masyarakatnya.
Bentang alam wilayah banyumasan berupa dataran tinggi dan pegunungan serta lembah-lembah dengan bentangan sungai-sungai yang menjamin kelangsungan pertanian dengan irigasi tradisional. kondisi yang demikian membenarkan kenyataan kesuburan wilayah ini (gemah ripah loh jinawi).

Sabtu, 24 Mei 2014

Keramat Al-Mu’tashim
Majalah Nisfi al-Dunia (Mesir) pernah memuat artikel kecil yang berjudul “Keanehan Dunia”. Artikel ini menceritakan tetang seorang gadis Mesir memiliki pendengaran sangat tajam sehingga bisa mendengar suara dari jarak puluhan km. Kelebihan ini didapatkan mulai gadis cilik, Muna Ibrahim, berusia dua tahun. Ibunya bercerita bahwa dia pernah menyuruhnya pergi kepasar. Sewaktu Muna berada dipasar, sang ibu memanggilnya “ Muna!!..aku lupa sesuatu!..Belikan aku tomat! “. Beberapa jam kemudian, Muna kembali kerumahnya dengan membawa tomat yang dipesan ibunya..
Kejadian berikutnya terjadi disaat Ayahnya mendapat eksident jatuh dari traktor yang mengakibatkan kaki kirinya patah dan pada saat itu tidak ada orang yang melihatnya. Kemudian dia teringat bahwa anaknya Muna mempunyai pendengaran yang sangat tajam. Ia memangilnya dengan suara lemah. Beberapa saat kemudian Muna dan Ibunya datang dengan mobil ambulan yang segra membawanya ke rumah sakit.
*****

Rabu, 16 April 2014

AJARAN KESEBELAS

Jika nafsu untuk kawin telah muncul di dalam pikiranmu, tetapi kamu miskin papa lalu kamu bersabar dengan harapan menunggu pertolongan Allah yang menciptakan kamu dan nafsu kamu itu, maka Allah pasti menolong kamu, baik dengan menghilangkan nafsu itu dari kamu maupun dengan memberimu rizki atau dengan mencukupkan kamu dengan berbagai cara, dengan meringankan beban dan meningkatkan derajat kamu di akhirat kelak. Allah pasti menolongmu karena kesabaran dan keridhaanmu itu. Allah pasti menambah kesucian dan kekuatanmu.Jika Allah mencukupimu di dalam masalah rizki, maka kesabaranmu itu akan berubah dengan syukur. Allah SWT menjanjikan akan menambah karunia-Nya kepada mereka yang bersyukur. Firman Allah: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. "(QS 14:7)
Jika sesuatu itu telah ditakdirkan bukan untuk kamu, maka janganlah kamu merasa kesal. Singkirkanlah perasaan itu jauh-jauh dari hatimu, baik sifat kebinatanganmu itu suka maupun tidak. Bersabarlah dan lawanlah keinginan nafsumu itu serta bertawakallah dan berpegang teguhlah pada perintah-perintah Allah. Ridhalah dengan takdir Tuhan, dan dalam kondisi ini, berharaplah akan mendapat keridhaan dan karunia-Nya. Allah berfirman, "Hanya orang sabar itu sajalah akan dihargai sepenuhnya tanpa batas."
Sumber: http://www.scribd.com/doc/28543643/futuhul-ghaib

Minggu, 16 Februari 2014

Dibalik Nama-Nya
Bersama : Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani
( Guru Besar Tasawuf  Islamic Centre Indonesia )

Tuhan merupakan kata yang mewakili kekuasaan yang Maha tak terbatas, tidak satupun kekuatan dan kekuasaan yang diluar kendaliNya. Ketika kita telah menyatakan TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, maka Allah telah menjadi Nama yang kita yakini sebagai satu-satunya Tuhan di dunia, selainNya adalah abdi atau hamba.
Saudaraku, sejauh manakah kita dapat menjadikan kata,”Allah,” tersebut mewakili rasa dan perasaan akan kenyataan ke-TuhananNya. Tidak jarang diantara kita yang menyebut,” Allah,” sekedar sebatas nama, tanpa merasakan apapun dibalik nama tersebut. Padahal amat penting bagi kita untuk memahami Kebesaran dan Keagungan Allah SWT dalam setiap penyebutanNya.
Seseorang yang menyebut SBY saja, maka akan terbayang bagi dia segala pangkat dan jabatannya sebagai Presiden Republik ini. Sungguh kerdil diri kita, yang menyebut,” Allah SWT,” tanpa sedikitpun bergetar hati dengan rasa akan segala UNLIMITED POWER-Nya. Nama bukan saja mewakili identitas diri, tapi juga mewakili sebuah kepemilikan dan kekuasaan atas sesuatu yang dimiliki dari sesosok yang bernama tersebut.
Saudaraku, ketika pedang Datsur menempel dileher Baginda Rasulullah SAW, beliau ditanya,” Siapakah yang sanggup pada hari ini menolong engkau ya Muhammad..,” Baginda dengan tegas menjawab,” Allah..!,”.Pedang terjatuh, kedua kaki dan hatinya Datsur tersungkur dalam kalimah syahadat. Inilah gambaran yang luar biasa dari implementasi rasa hati Baginda Rasulullah SAW terhadap kebesaran dan keagungan Tuhan dalam nama,” Allah ,”

Rabu, 05 Februari 2014

Top of Form
Kisah ini, menunjukkan betapa mendalam dan besar kecintaan sahabat pada Nabi, juga bagaimana rasa rindu yang sangat menyayat hati mereka. Bahkan, sebenarnya sebab wafatnya Abu Bakar ash Shiddiq adalah karena terbunuh oleh rindu pada Nabi yang membakar hatinya (sebagian riwayat menyatakan, nafas beliau berbau seperti daging yang dipanggang).

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandangakan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas.
Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi.
Hingga Nabi menemui Allah Ta’ala pada awal 11 Hijrah. Setelah itupun Bilal menyatakan diri tak mau mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata, “Biarkan aku jadi mu’adzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan mu’addzin siapa-siapa lagi.”
Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya, “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?” Abu Bakar terdiam.

Kamis, 23 Januari 2014

KH Muslih Abdurrahman Mranggen


Bagi kaum thariqah di Indonesia, khususnya pengikut Thariqah Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah (TQN), nama KH Muslih Abdurrahman Mranggen tentu sudah sangat masyhur. Keberadaannya sebagai salah seorang mursyid TQN, yang sekaligus aktif dalam mengembangkan dan membesarkan Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Muktabarah An-Nahdliyah (Jatman) hingga akhir hayat pada tahun 1981, membuat muridnya menyebut Kiai Muslih sebagai Abul Masyayekh dan Syeikhul Mursyidin.
Tak hanya itu, Kiai Muslih berjasa pula dalam mengusir penjajah Belanda dan Jepang, baik sebagai anggota laskar Hizbullah yang berlatih kemiliteran bersama Syeikh KH Abdulloh Abbas Buntet Cirebon dalam satu regu di Bekasi Jawa Barat, maupun ketika bergabung dengan komando pasukan Sabilillah yang beranggotakan para kiai/ulama di wilayah Demak selatan atau front Semarang wilayah Tenggara.
Kiai Muslih dilahirkan di Suburan Mranggen Demak, pada tahun 1908, dari pasangan Syekh KH Muslih bin Syeikh KH Abdurrohman dan Hj. Shofiyyah. Dari jalur ayah, silsilah kiai Muslih sampai kepada Syeikh Al-Jali atau Syeikh Al-Khowaji yang berasal dari Baghdad keturunan Sayyidina Abbas r.a, paman Nabi Muhammad saw. Sedangkan ibunya masih keturunan dari Sunan Ampel.

Kamis, 09 Januari 2014

AJARAN KESEPULUH

Sesungguhnya tidak ada yang lain selain Allah dan diri kamu sendiri. Diri manusia itu bertentangan dengan Tuhan. Segala sesuatu itu tunduk kepada Allah dan diri manusia itupun adalah kepunyaan Allah. Pada diri manusia timbul angan-angan dan hawa nafsu. Oleh karena itu, jika kamu masuk ke yang haq dan melawan diri kamu sendiri, maka kamu telah masuk ke pihak Allah dan melawan diri kamu sendiri.Allah berfirman kepada Nabi Daus as, "Hai Daud, kepada-Ku-lah kamu kembali.Oleh karena itu, berpegang teguhlah kamu kepada-Ku. Sesungguhnya perbudakan yang sejati adalah melawan diri kamu sendiri karena Aku ". Karena itulah penghambaan kamu dan kedekatan kepada Allah menjadi kenyataan yang sungguh-sungguh. Karena itulah kamu mencapai kesucian dan kebahagiaan. Dan karena itulah kamu akan dimuliakan dan segalanya akan menjadi hamba kamu dan takut kepadamu, lantaran semuanya tunduk kepada Allah. Sebab, Dia-lah Pencipta dan tempat asal mereka, dan mereka telah menyatakan kehambaan mereka kepada Allah. Allah berfirman, "Seluruhnya memuji Allah, tetapi kamu tidak mengetahui pujian mereka". Ini berarti segala yang ada di dalam alam ini sadar akan adanya Allah dan patuh kepada-Nya.
Allah SWT berfirman, "Kemudian Dia berkata kepadanya dan kepada dunia, Kemarilah kamu
berdua dengan rela ataupun tidak ". Mereka berkata, "Kami datang dengan rela".
Oleh karena itu, segala penghambaan adalah melawan dirimu sendiri dan hawa nafsumu. Allah
berfirman, "Janganlah kamu menuruti hawa nafsumu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah". Selanjutnya Allah berfirman, "Jauhkanlah kehendak hawa nafsumu, karena tidak ada yang melawan-Ku dan kerajaan-Ku melainkan hawa nafsu manusia".