Media Informasi dan Komunikasi Pengamal Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PonPes Suryalaya ,Tasikmalaya Jawa Barat.
Sekretariat: Majlis Dzikir Musholla Al Mubarok,Kavling Serpong Rt02/04,Serpong Tangerang Selatan, Banten

Sabtu, 24 Mei 2014

Keramat Al-Mu’tashim
Majalah Nisfi al-Dunia (Mesir) pernah memuat artikel kecil yang berjudul “Keanehan Dunia”. Artikel ini menceritakan tetang seorang gadis Mesir memiliki pendengaran sangat tajam sehingga bisa mendengar suara dari jarak puluhan km. Kelebihan ini didapatkan mulai gadis cilik, Muna Ibrahim, berusia dua tahun. Ibunya bercerita bahwa dia pernah menyuruhnya pergi kepasar. Sewaktu Muna berada dipasar, sang ibu memanggilnya “ Muna!!..aku lupa sesuatu!..Belikan aku tomat! “. Beberapa jam kemudian, Muna kembali kerumahnya dengan membawa tomat yang dipesan ibunya..
Kejadian berikutnya terjadi disaat Ayahnya mendapat eksident jatuh dari traktor yang mengakibatkan kaki kirinya patah dan pada saat itu tidak ada orang yang melihatnya. Kemudian dia teringat bahwa anaknya Muna mempunyai pendengaran yang sangat tajam. Ia memangilnya dengan suara lemah. Beberapa saat kemudian Muna dan Ibunya datang dengan mobil ambulan yang segra membawanya ke rumah sakit.
*****


Percaya atau tidak percaya, kelebihan yang diberikan Muna ini kelihatannya memang  aneh dan ganjil. Akan tetapi ini bukan pertama kali terjadi pada diri seseorang.. Hal aneh dan ganjil serupa ini banyak terjadi dalam sejarah umat manusia, bahkan yang lebih aneh dari itu (khareq al-a’dah) sering kita dengar dari sejarah Islam.
Contohnya, disaat Sayyidina Umar bin Khattab sedang berkhutbah diatas mimbar.. tiba tiba beliau memotong khutabnya dan berkata dengan kata kata yang tidak bisa dimengerti pendengar : “ Ya Sariyah bin Husun !!! .. Naik kegunung ! .. Naik kegunung ! .. Yang mengembala serigala adalah orang zalim.”.
Selesai khutbah, beliau ditanya oleh Sayyidina Ali kenapa beliau memotong khutbahnya dan memanggil nama Sariyah bin Husun. Khalifah Umar menjawab bahwa beliau melihat tentara Muslimin di bawah pimpinan Sariyah akan diserbu dari gunung oleh orang-orang kafir di salah satu tempat yang jaraknya ratusan km dari kota Madinah. Maka beliau memotong khutabnya dan berseru agar Sariyah dan pasukannya naik keatas gunung untuk menghadang tentara kafir ..
Sebulan kemudian, tentara Sariyah bin Husun datang membawa kabar gembira atas kemenangan Islam yang gemilang. Mereka mengabarkan bahwa pada hari itu mereka mendengar teriakan Umar bin Khattab :  “ Ya Sariyah bin Husun!! .. Naik ke gunung ! .. Naik ke gunung!! .. “. Mendengar teriakan itu, Sariyah dan pasukan naik kegunung… menghadang tentara kafir yang berada disana..sehingga Allah memberikan kemenangan yang gemilang kepada mereka.
Pula pernah terjadi atas diri Al-Mu’tashim khalifah Abbasiyah pada peperangan Romawi dan jatuhnya kota Ammuriah keatangan Muslimin. Kemenangan gemilang ini disebabkan karena keluhan dan rintihan seorang perempuan dari keturunan Bani Hasyim yang ditawan oleh raja Romawi. Dalam penjara ia berteriak memanggil: “ Waa Mu’tashimaah!!! .. Waa Mu’tashimaah!!! “, yang artinya: “Wahai Mu’tashim tolonglah aku”. Mendengar teriakan permpuan itu dari jarak ribuan km, khalifah Mu’tashim bangun dari tempat duduknya dan segera menyiapkan tentara untuk menyerbu kota Ammuriah. Ringkasnya, ribuan tentara Muslim bergerak dari Baghdad menuju Ammuriah. Kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya takluk di tangan Khalifah al-Mu’tasim pada tanggal 13 Agustus 833 Masehi. Kemenangan ini disebabkan teriakan perempuna dari keturunan Bani Hasyim yang terdengar diatas kepala Khalifah Mu’tasim dari jarak ribuan km.
*****
Adapun di abad  modern yang memiliki teknologi serba canggih, kita bisa mendengar dan melihat secara langsung semua yang terjadi di dunia melalui siaran tv, radio, internet, dll. Jutaan keluahan dan jeritan wanita muslimah dan anak-anak yang dari alamnya tidak pernah mengetahui apa itu perang, didengar secara langsung melalui media trb. Semua kita, mendengar teriakan : ” Waa Mu’tasimaaaah ” tapi tidak ada satu dari pemimpin-pemimpin Arab dan Muslimin yang bergerak membantu mereka.
Adapun musibah yang menimpah kita sebagai Muslim sekarang ini, karena kita tidak mempunyai kekuatan iman dan kesatauan kalimat. Muslimin sekarang ini hanya memiliki KALIMAT TAUHID tapi sayang mereka tidak memiliki TAUHIDUL KALIMAH  (kesatuan kalimat). Ini yang kita rasakan. Umat Islam jumlahnya lebih dari satu milyar  tapi tidak bisa berbuat apa apa hanya menonton dan berteriak-teriak.
Rupanya ini tanda hari kiamat sudah dekat. Sesuai dengan hadist Nabi, disaat Rasulallah saw menyatakan kepada para sahabatnya bahwa kelak diakhir zaman akan terjadi fitnah besar, orang Islam akan tertekan dan lemah, dan Islam menjadi asing dikalangan pengikutnya . Rasulallah saw ditanya oleh para sahabat ” apakah bilangan Muslimin pada saat itu sedikit ya Rasulallah?”. Dijawab oleh Rasulallah saw: ” Tidak!, pada saat itu bilanganya sangat besar tapi mereka seperti buih yang tidak berfungi “.
“Allahuma Farrij Karbal Muslimin”
Wallahua’lam,
Hasan Husen Assagaf

Sumber: http://hasanalsaggaf.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar