AJARAN KESEMBILAN
Perbuatan
Allah itu ditampakkan kepada Aulia dan Abdal di dalam pandangan dan pengalaman
kerohanian. Ini berada di luar jangkauan akal manusia dan keluar dari adat
kebiasaan. Penampakkan atau pemanifestasian ini ada dua jenis : yang pertama
dinamakan “Jalal” (kebesaran dan keagungan) dan yang kedua dinamakan “Jamal”
(keindahan). Jalal ini menimbulkan kehebatan dan mempengaruhi hati sedemikian
rupa, sehingga tanda-tandanya tampak pada badan kasar. Diceritakan bahwa ketika
Nabi Muhammad SAW tengah melakukan shalat, terdengarlah oleh orang bunyi
seperti air mendidih dari hati beliau, karena hebatnya dan gentarnya hati
beliau ketika menghadap Allah SWT, ini adalah suatu pengalaman yang beliau
rasakan apabila Allah menunjukkan keagungan dan kebesaran-Nya. Peristiwa
seperti ini juga terjadi pada Nabi Ibrahim a.s. dan Khalifah Umar r.a.
Pengalaman yang akan dirasakan oleh seorang hamba apabila Allah memanifestasikan sifat Jamal- Nya adalah hati si hamba itu akan merasa gembira, tenang, sentosa dan selamat, ia akan mengucapkan kata- kata yang penuh kasih mesra, dan akan tampak tanda-tanda yang menggembirakan tentang karunia-karunia yang besar, kedudukan yang tinggi dan kedekatan kepada-Nya yang kepada-Nya-lah segala perkara mereka itu akan kembali. Inilah karunia karunia dan rahmat Allah yang diberikan kepada mereka di dunia ini. Hati mereka yang cinta kepada-Nya akan dipuaskan oleh-Nya, sehingga mereka akan merasa senang. Allah mengasihi dan menyayangi mereka. Nabi pernah bersabda kepada Bilal, “Hai Bilal, hiburlah hati kami”. Apa yang Nabi maksudkan adalah agar Bilal mengumandangkan adzan, supaya nabi memasuki shalat dengan merasakan manifestasi sifat Jamal Allah itu. Karena itu, Nabi bersabda, “Dan kesejukan mataku, telah kurasakan di dalam shalatku”.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/28543643/futuhul-ghaib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar