Media Informasi dan Komunikasi Pengamal Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PonPes Suryalaya ,Tasikmalaya Jawa Barat.
Sekretariat: Majlis Dzikir Musholla Al Mubarok,Kavling Serpong Rt02/04,Serpong Tangerang Selatan, Banten

Kamis, 22 Agustus 2013

AJARAN KEENAM

Hindarkanlah dirimu dari orang ramai dengan perintah Allah, dari nafsumu dengan perintah-Nya dan dari kehendakmu dengan perbuatan-Nya agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah. Tanda bahwa kamu telah menghindarkan diri dari orang ramai adalah secara keseluruhannya kamu telah memutuskan segala hubungan kamu dengan orang ramai dan telah membebaskan seluruh pikiranmu dengan segala hal yang bersangkutan dengan mereka.
Tanda bahwa kamu telah putus dari nafsumu adalah apabila kamu telah membuang segala usaha dan upaya untuk mencapai kepentingan keduniaan dan segala hubungan dengan cara-cara duniawi untuk mendapatkan suatu keuntungan dan menghindarkan bahaya. Janganlah kamu bergerak untuk kepentinganmu sendiri.Janganlah kamu mengandalkan dirimu sendiri di dalam hal-hal yang bersangkutan dengan dirimu. Janganlah kamu melindungi dan menolong dirimu dengan dirimu sendiri. Serahkanlah segalanya kepada Allah, karena Dia-lah yang memelihara dan menjaga segalanya, sejak dari awalnya sampai kekal selamanya. Dia-lah yang menjaga dirimu di dalam rahim ibumu sebelum kamu lahir dan Dia pulalah yang memelihara kamu saat kamu masih bayi. 

Tanda bahwa kamu telah menghindarkan dirimu dari kehendakmu dengan perbuatan Allah adalah ketika kamu tidak lagi melayani kebutuhan-kebutuhanmu, tidak lagi memiliki tujuan apa -apa dan tidak lagi memiliki kebutuhan atau tujuan lain, karena kamu tidak memiliki tujuan atau kebutuhan selain kepada Allah semata-mata.Perbuatan Allah tampak pada kamu dan pada saat kehendak dan perbuatan Allah itu bergerak. Badanmu pasif, hatimu tenang, pikiranmu luas, mukamu berseri dan jiwamu bertambah subur. Dengan demikian kamu akan terlepas dari kebutuhan terhadap kebendaan, karena kamu telah berhubungan dengan Al-Khaliq. Tangan Yang Maha Kuasa akan menggerakkanmu. Lidah Yang Maha Abadi akan memanggilmu. Tuhan semesta alam akan mengajar kamu dan memberimu pakaian cahaya-Nya dan pakaian kerohanian serta akan mendudukkan kamu pada tingkat orang-orang alim terdahulu.
Setelah mengalami semua ini, hati kamu akan bertambah lebur, sehingga nafsu dan kehendakmu akan hancur bagaikan sebuah tempayan yang pecah yang tidak lagi berisikan air walau setetespun. Kosonglah dirimu dari seluruh perilaku kemanusiaan dan dari keadaan tidak menerima suatu kehendak selain kehendak Allah. Pada tahap ini, kamu akan dikaruniai keramat-keramat dan hal-hal yang luar biasa. Pada zhahirnya, hal itu datang darimu, tapi yang sebenarnya adalah perbuatan dan kehendak Allah semata.
Oleh karena itu, masuklah kamu ke dalam golongan orang-orang yang telah luluh hatinya dan telah hilang nafsu-nafsu kebinatangannya. Setelah itu kamu akan menerima sifat-sifat ke-Tuhan-an yang maha tinggi. Berkenaan dengan hal inilah maka Nabi besar Muhammad SAW bersabda, "Aku menyukai tiga hal dari dunia ini: bau-bauan yang harum, wanita dan shalat yang ketika aku melakukannya, maka mataku akan merasa dingin di dalamnya". Semua ini diberikan kepadanya setelah seluruh kehendak dan nafsu sebagaimana disebutkan di atas terlepas dari dirinya.Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku bersama mereka yang telah luluh hatinya karena Aku".
Allah Ta'ala tidak akan menyertai kamu, jika semua nafsu dan kehendakmu itu tidak dikabutkan. Apabila semua itu telah hancur dan luluh, dan tidak ada lagi yang tersisa pada dirimu, maka sudah pantaslah kamu untuk 'diisi' oleh Allah dan Allah akan menjadikan kamu sebagai orang baru yang dilengkapi dengan energi dan keinginan yang baru pula. Jika egomu tampil kembali, meskipun hanya sedikit, maka Allah akan menghancurkannya lagi, sehingga kamu akan kosong kembali seperti semula, dan untuk selamanya kamu akan tetap luluh hati. Allah akan membuat persyaratan baru di dalam diri kamu dan jika dalam pada itu masih juga ada diri (ego) kamu, maka Allah-pun akan terus menghancurkannya. Demikianlah terus terjadi hingga kamu menemui Tuhanmu di akhir hayatmu nanti. Inilah maksud firman Tuhan, "Sesungguhnya Aku bersama mereka yang telah luluh hatinya karena Aku." Kamu akan mendapatkan dirimu 'kosong', yang sebenarnya ada hanyalah Allah.
Di dalam hadits Qudsi, Allah berfirman, "Hamba-Ku yang ta'at senantiasa memohon untuk dekat dengan-Ku melalui shalat-shalat sunatnya. Sehingga aku menjadikannya sebagai rekan-Ku, dan saat Aku menjadikan dia sebagai rekan-Ku, maka aku menjadi telinganya yang dengan itu ia mendengar, menjadi matanya yang dengannya dia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memegang dan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan, yakni ia mendengar melalui Aku, memegang melalui Aku, dan mengetahui melalui Aku. "
Sebenarnya, ini adalah kondisi 'fana' (hapusnya diri). Apabila kamu sudah melepaskan dirimu dan mahluk, karena mahluk itu bisa baik dan bisa juga jahat dan karena diri kamu itu bisa baik dan juga bisa jahat, maka menurut pandanganmu tidak ada suatu kebaikan yang datang dari diri kamu atau dari mahluk itu dan kamu tidak akan merasa takut kepada datangnya kejahatan dari mahluk. Semua itu terletak di tangan Allah semata. Karenanya, datangnya buruk dan baik itu, Dia-lah yang menentukannya semenjak awalnya.
Dengan demikian, Dia akan menyelamatkan kamu dari segala kejahatan mahluk-Nya dan menenggelamkanmu di dalam lautan kebaikan-Nya. Sehingga kamu menjadi titik fokus segala kebaikan, sumber keberkahan, kebahagiaan, kesentausaan, nur (cahaya) keselamatan dan keamanan. Oleh karena itu, 'Fana' adalah tujuan, sasaran, ujung dan dasar perjalanan wali Allah. Semua wali Allah, dengan tingkat kemajuan mereka, telah memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk menggantikan kehendak atau kemauan mereka dengan kehendak atau kemauan Allah. Mereka semuanya menggantikan kemauan atau mengharapkan apa yang telah ditentukan untuk orang lain, karena kamu tidak akan mendapatkannya.Jika suatu hal itu tidak ditentukan untuk siapa-siapa, maka itu adalah satu ujian belaka. Orang yang berakal tidak akan sederhana untuk menemukan suatu tes.Karenanya, kebaikan itu adalah menjaga dan ridho dengan kondisi yang ada sekarang. Setelah kamu dibawa ke lantai atas lalu dari situ kamu menuju puncak istana, kamu harus berhati-hati seperti yang telah kami nyatakan tentang penghormatan, berperangai baik dan tidak banyak bicara. Berhati-hatilah, dan hendaknya kamu melakukan yang lebih dari ini, karena sekarang kamu sudah dekat dengan raja dan juga sudah dekat dengan bahaya. Oleh karena itu, janganlah kamu meminta perubahan keadaan, dari kondisi yang sekarang ke kondisi yang lain, baik kondisi itu lebih tinggi maupun lebih rendah, dan jangan pula kamu meminta agar kondisi itu tetap atau diganti. Kamu tidak memiliki hak memilih di dalam hal ini. Jika kamu meminta, maka hal itu adalah tanda bahwa kamu kurang sopan, akan merendahkan derajat kamu dan merugikan kamu juga. Karenanya, teruslah berbuat sebagaimana yang kami tunjukkan, sehingga kamu dinaikkan ke suatu tingkatan dan ditetapkan di dalam tingkatan itu. Maka ketika itu kamu akan mengetahui bahwa semua itu adalah karunia Allah yang menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya.Tetaplah kamu berada di tempat itu dan janganlah berubah-rubah lagi. Ahwal (keadaan perubahan spiritual) adalah milik Aulia (wali Allah yang biasa), sedangkan maqamah (perhatian spiritual) adalah milik Abdal (wali Allah yang derajatnya lebih tinggi).
Sumber: http://www.scribd.com/doc/28543643/ futuhul-ghaib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar