Media Informasi dan Komunikasi Pengamal Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PonPes Suryalaya ,Tasikmalaya Jawa Barat.
Sekretariat: Majlis Dzikir Musholla Al Mubarok,Kavling Serpong Rt02/04,Serpong Tangerang Selatan, Banten

Kamis, 26 April 2012

Riwayat Hidup Syaikh Tolhah Bin Tolabuddin

Lahir di Desa Trusmi, Weru, Cirebon sekitar tahun 1825. Ayahnya bernama KH Tolabuddin, putra dari KH Radpuddin keturunan Pangeran Trusmi putera Sunan Gunung Jati. Pendidikan agamanya dimulai dari Pesantren Rancang milik ayahnya, kemudian melanjutkan ke Pesantren Ciwaringin - Cirebon, kemudian melanjutkan ke Pesantren Lirboyo di Ponorogo -jawa Timur. Melanjutkan pendidikannya di Gresik, kemudian membantu mengajar di Rancang, dan kemudian menunaikan ibadah haji di Mekah dan menjadi mukimin (bermukim) di Mekah. Di sana mempelajari Ilmu Tasawuf dan Tarekat dari Syaikh Ahmad Khatib Sambas Ibn Abdul Ghafar khusus tentang TQN hingga mencapai kedudukan wakil Talqin dan membantu Syaikh Ahmad Khatib Sambas beberapa tahun lamanya. Pada tahun 1873 kembali dari Mekah dan
mengajar di Pesantren Rancang. Pada tahun 1876 mendirikan Pesantren Begong, Kalisapu, Cirebon. Tahun 1889 ditangkap oleh aparat Belanda atas tuduhan menghina Ratu Belanda dan mempersiapkan perlawanan terhadap pemerintah Belanda. Pada kepergiannya ke Mekah yang ke dua, singgah di Singapura dan mengajarkan tentang TQN di Singapura. Tahun 1892 menjadi penasehat keagamaan di Kesultanan Kasepuhan - Cirebon, Bupati Kuningan dan bagi para pejabat tinggi pemerintahan dan para bangsawan di Cirebon. Dari pernikahannya dengan istri-istrinya dikaruniai anak 18 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Syaikh Tolhah meninggal dunia pada tahun 1935 dimakamkan di komplek pemakaman Gunung Jati. Dengan wafatnya Syaikh Tolhah Bin Tolabuddin maka kekhalifahan TQN di Cirebon berakhir. Kekhalifahan berikutnya berkedudukan di Suryalaya (Godebag) Tasikmalaya. Sumber: www.mahboeb.net.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar